Semua orang menginginkan kehidupan yang aman, nyaman, tentram, damai dan sejahtera. Tidak satupun yang menginginkan adanya penderitaan, kesedihan apalagi bencana. Oleh karenanya setiap orang berusaha menjaga hubungan yang harmonis dengan berbagai komponen dalam kehidupan di dunia ini.
Inilah yang mendasari semua warga SMA N 1 Melaya untuk melaksanakan Sekolah berwawasan Tri Hita Karana, tahun 2010 medali perunggu THK telah diraih sebagai awal untuk berbuat yang lebIh baik, panitia THK lebih diintensifkan kinerjanya dengan mengikuti alur dari pemerakarsa lomba THK yaitu Bali Travel Newspaper (BTN) . Kami mempersiapkan dokumen-dokumen satu tahun terakhir sebagai bukti fisik kegiatan, yang menarik bagi kita adalah saat penilaian dewan juri secara dadakan menilai keberadaan sekolah tanpa ada seremonial yang belakangan tiap lomba selalu diadakan itupun tidak sedikit mengeluarkan biaya . Untuk kedepan mari kita sama-sama menyikapi tiap lomba yang diadakan agar ada reformasi. Dengan filsafah gotong royong dan ngayah akhirnya kami dapat mewujudkan sebagai peraih medali mas THK Tahun 2011 yang diserahkan di Nusa Dua Theatre. Sekali lagi selamat buat SMA SAYA dan terima kasih kepada panitia THK , warga SMA SAYA , Komite , masyarakat sekitar , kami sebagai Kepsek tidak ada artinya tanpa dukungan keluarga besar SMA SAYA demikian apresiasi beliau disela sela rapat yang diadakan tiap hari sabtu. Sebagai Warga SMA SAYA dan Bali mari kita tanamkan dalam lubuk yang paling dalam konsep Tri Hita Karana yang telah membumi dijagad Bali.
Dalam agama Hindu diajarkan ada tiga hal yang dapat menyebabkan kehidupan manusia menjadi bahagia dan sejahtera, yaitu keharmonisan hubungan. antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan lingkungan.
Ketiga hubungan ini disebut Tri Hita Karana, yang jika ingin hidup manusia selamat maka keharmonisan ketiga hubungan ini harus tetap terjaga.
Secara harfiah Tri Hita Karana berarti : Tri = tiga, hita = bahagia/sejahtera dan karana = penyebab. Jadi Tri Hita Karana artinya : tiga penyebab kebahagiaan/ kesejahteraan yaitu keharmonisan ketiga hubungan tersebut diatas yang juga disebut Parhyangan, Pawongan dan Palemahan.
Jika kita bumikan di Bali, maka Parhyangan adalah tempat suci dimana kita memuja Tuhan, Pawongan adalah anggota masyarakat dan Palemahan adalah wilayah/lingkungan alam tempat kita berpijak.
PARHYANGAN
Manusia mahluk ciptaan Tuhan, manusia tidak terlepas dari kemaha kuasaan Tuhan. Banyak hal serta kejadian di alam ini tidak dapat dipecahkan oleh akal manusia walau telah dikaji dengan kecanggihan ilmu pengetahuan, oleh karena itu manusia memerlukan bantuan, tuntunan. Betapapun kuatnya manusia masih ada kekuatan diatas dirinya yang menguasai dirinya. Kekuatan itu adalah Tuhan. Dalam pelaksanaan Srada dan Bhakti telah dibuat Padmasana yang menjadi harapan warga sekolah.
PAWONGAN
Manusia mahluk sosial/berteman, maka ia tidak dapat hidup sendiri. Ia hidup bersama manusia lain, oleh karenanya ia harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan sesama. Dalam kegiatan yang berhubungan dengan pertemuan-pertemuan SMA N 1 Melaya telah membangun Aula.
Dalam agama Hindu banyak sloka yg mengajarkan bagaimana manusia menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama, misal : Tat Twam Asi, Vasudhaivakutumbakam, dll.
Dalam pergaulan sehari-hari sikap, prilaku dan kata-kata harus tetap terjaga (kecerdasan emosi) agar tidak menyebabkan ketersinggungan pihak lain.
PALEMAHAN
Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, jika lingkungan alam rusak maka manusia tidak dapat hidup dengan nyaman. Manusia wajib memelihara lingkungan. Jika hanya mengutamakan isi perut, hutan-hutan dibabat maka akan terjadi banjir, tanah longsor, dll. Sekolah Kita telah memiliki hutan sekolah sebagai paru-paru lingkungan.
Hindu melaksanakan bhuta yadnya untuk menjaga hubungan yg harmonis dengan alam. Bhuta yadnya tidak hanya dengan upacara tetapi bagamana kita memelihara alam. Saat menanam, saat menebang dan memanfaatkan alam semua diatur dengan sastra agama, memakai padewasan. (yan nuju mamulan-mulan… dst).
Selanjutnya diajarkan pula dalam menata halaman yg disebut Tri Mandala, yaitu :
- Utama mandala : tempat suci yg jika diandaikan dlm badan manusia sebagai kepala.
- Madya mandala : areal perumahan tempat kita beraktifitas, dlm tubuh manusia diandaikan sbg badan.
- Nista mandala : areal untuk membuang benda yg sudah tdk terpakai lagi, seperti WC, yg dalam tubuh manusia diandaikan dg kaki.
Akhir tahun 2011 dibawah pimpinan Drs I Nyoman Sukarya,M.Pd akan menyiapkan visi misi sekolah untuk tahun kedepan agar lebih baik dari tahun kemarin,semoga kita selalu bersinergi membangun sekolah kita dan jembrana pada umumnya. Selamat Natal dan Tahun Baru 2012
Wakasek (Mara)
0 comments:
Posting Komentar